Frankfurt – Saham-saham Jerman berakhir sedikit lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (18/1/2023), menghentikan kenaikan selama lima sesi berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt tergerus 0,03 persen atau 5,27 poin menjadi menetap di 15.181,80 poin.
Indeks DAX 40 bertambah 0,35 persen atau 53,03 poin menjadi 15.187,07 poin pada Selasa (17/1/2023), setelah terangkat 0,31 persen atau 47,52 poin menjadi 15.134,04 poin pada Senin (16/1/2023), dan menguat 0,19 persen atau 28,22 poin menjadi 15.086,52 poin pada Jumat (13/1/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 14 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 24 saham lainnya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Saham Continental AG, sebuah perusahaan yang memproduksi ban, suku cadang otomotif, dan produk industri Jerman mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 2,99 persen.
Disusul oleh saham perusahaan properti dan pengembang real estat komersial Jerman Vonovia SE merosot 2,31 persen; serta perusahaan farmasi dan bahan kimia global yang meneliti obat-obatan di bidang onkologi dan neurodegeneratif serta autoimun Merck KGaA kehilangan 2,23 persen.
Disisi lain, saham Covestro AG, sebuah perusahaan Jerman yang memproduksi berbagai bahan baku berbasis poliuretan dan polikarbonat terangkat 2,41 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham grup perusahaan reasuransi Jerman terbesar ketiga di dunia Hannover Re yang meningkat 1,91 persen; serta perusahaan industri pesawat terbang dan peralatan militer multinasional Eropa Airbus SE menguat 1,87 persen. (Ant)