Denpasar – Sebanyak 188 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Farmasi Sekesal Surabaya, Jawa Timur mengadakan kunjungan industri dan belajar ke Pak Oles Green School, di Kota Denpasar, Bali yang mengoleksi ratusan jenis tanaman herbal berkhasiat obat.
Kepala SMK Farmasi Sekesal Surabaya Letkol Edy Ernawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Selasa, menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kesempatan para siswanya mengunjungi industri PT Karya Pak Oles Tokcer.
“Kami ingin mempelajari produk-produk herbal dan penerapan cara produksi obat tradisional yang baik (CPOTB) maupun cara produksi kosmetik yang baik (CPKB),” ujar Edy.
Rombongan siswa ke Pak Oles Green School yang terletak di Jalan Waribang Kota Denpasar dipimpin oleh Letkol Edy Ernawan didampingi sejumlah guru pembimbing.
Mereka diterima oleh Manajer Pak Oles Green School Ir Koentjoro Adijanto bersama Kepala Bagian Pemastian Mutu PT Karya Pak Oles Tokcer Apt Luh Ketut Budi Maitriani, SFarm.
“Melalui kunjungan ini, para siswa bisa membandingkan antara teori yang diperoleh di bangku sekolah dengan praktik secara nyata dalam bentuk produk ramuan Pak Oles yang sudah jadi yang siap disalurkan kepada konsumen dan masyarakat luas,” ucapnya.
Dari kunjungan ini mereka bisa belajar banyak menyangkut manajemen mulai dari perencanaan, pengelolaan, pemasaran dan evaluasi dari produk yang telah dihasilkan, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.
Edy Ernawan mengaku sengaja memilih kunjungan industri bagi siswa binaannya ke PT Karya Pak Oles Tokcer, sebuah perusahaan swasta nasional yang berbasis obat-obatan tradisional yang merupakan terbesar di Bali.
Perusahaan yang dibangun tahun 1997 atau 26 tahun silam itu bergerak dalam obat-obatan herbal sehingga mempunyai pengalaman yang luas dan berharga, sehingga kini tetap eksis dan meraih sukses yang gemilang, meskipun sempat mengalami masa pandemi COVID-19.
“Ini tentu cerita menarik bagi kami untuk bisa ditularkan kepada seluruh siswa yang kami bina, untuk dapat belajar dengan baik terhadap pengalaman dan terobosan yang dilakukan Gede Ngurah Wididana (Pak Oles) dalam mengembangkan usaha bisnis,” katanya.
Ia mengharapkan kunjungan industri bagi para siswanya dapat dilakukan secara berlanjut di masa-masa mendatang, guna memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya sebagai bekal mengembangkan usaha setelah lulus sekolah.
Siswa kejuruan farmasi itu nantinya diharapkan bisa mengembangkan usaha mandiri terkait dengan herbal, dalam mengembangkan usahanya itu diharapkan bisa bermitra dengan PT Karya Pak Oles Tokcer.
PT Karya Pak Oles Tokcer selama ini sudah terkenal dengan berbagai produk ramuannya antara lain Minyak Oles Bokashi, Minyak Tetes Bokashi, Madu Geruh Bokashi, Bokashi Care dan Balsem Bokashi.
Hasil racikan
Sementara itu Kepala Bagian Pemastian Mutu PT Karya Pak Oles Tokcer Apt Luh Ketut Budi Maitriani, SFarm menjelaskan mengenai perusahaan PT Karya Pak Oles Tokcer yang didirikan tahun 1997 hingga perkembangannya sekarang selama 26 tahun.
Usaha yang dirintis oleh Dr Ir Gede Ngurah Wididana, M.Agr, alumnus Faculty Agriculture Universitu of The Ryukyus Okinawa, Jepang berupa Minyak Oles Bokashi yang diracik dari berbagai jenis tanaman obat organik di atas hamparan seluas enam hektare di Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng.
Obat tradisional yang dikembangkan tahun 1997 merupakan warisan pusaka ramuan Dadong Bandung (nenek Pak Oles) Lengis Arak Nyuh, dari Desa Bengkel yang kemudian diproduksi secara modern dengan sentuhan teknologi Effective Microorganisme (EM4)yang dipelajarinya di Jepang.
Minyak Oles Bokashi memiliki aroma khas hasil fermentasi perpaduan antara tradisional yang diterapkan Dadong Bandung dengan teknologi EM4 temuan Prof Dr Teruo Higa, guru besar Universitas Ryukyus,Okinawa, Jepang (tempat Pak Oles menyelesaikan program S-2).
Bokashi, minyak herbal asli Bali untuk membantu meringankan pegal linu, meredakan bisul, gatal dan bengkak akibat gigitan serangga, sebagai campuran mandi rempah, guna mengurangi bau tidak sedap.
Luh Ketut Budi Maitriani menjelaskan, Ramuan Pak Oles selain Minyak Oles Bokashi yang menjadi produk unggulan, juga Bokashi Care dengan tiga jenis varian, Balsem Bokashi, Minyak Tetes Bokashi, Madu Geruh Bokashi, madu rocky, madu resi, madu jamur masker madu hitam,parem lantik dan krim saribing.
Sedangkan Ir Koentjoro Adijanto yang akrab disapa Pak Yoyok itu menjelaskan tentang kebun miniatur Pak Oles yang merupakan tempat edukasi tentang pertanian organik yang diperuntukkan bagi masyarakat luas, pelajar dari berbagai jenjang pendidikan.
Pak Oles Green School yang berkolaborasi dengan warung khas Sunda Kang Zanger juga merupakan tempat Bokashi Farm untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan basar, pernikahan dan berbagai pertemuan.
Pak Oles Green School sekaligus merupakan tempat pengenalan berbagai jenis tanaman obat, mempelajari cara pengembangbiakan tanaman yang baik secara vegetatif maupun generatif, mempelajari pembuatan biologi dan pupuk bokashi.
Pak Yoyok juga sempat memperkenalkan tentang Effective Microorganisms 4 (EM4) pertanian, perikanan, peternakan dan pengolahan limbah produksi PT Songgolangit Persada yang juga didirikan oleh Dr Ir Gede Ngurah Wididana, M.Agr. (Ant)