Jakarta – Proyek pembangkit listrik tenaga angin darat utama di Provinsi Liaoning, China, telah terhubung ke jaringan listrik negara dan mulai beroperasi pada 31 Desember 2022.
Proyek pembangkit listrik tenaga angin 400.000 kilowatt tersebut dapat menyediakan 1,13 miliar kilowatt-jam (kWh) listrik bersih setiap tahun, yang dapat memenuhi permintaan listrik sepanjang tahun bagi hampir 600.000 rumah tangga.
Proyek itu dapat membantu menghemat 345.000 ton batu bara standar dan mengurangi emisi karbon dioksida hingga 912.000 ton per tahun, menurut State Power Investment Corporation Limited cabang China timur laut, selaku investor dan perusahaan yang membangun proyek tersebut.
Dengan investasi bruto mencapai lebih dari 2,2 miliar yuan (1 yuan = Rp2.258), proyek itu memiliki 80 turbin angin yang masing-masing berkapasitas 5 megawatt, selain sebuah stasiun penguat (booster) bertegangan 220 kilovolt.
Ini menjadi proyek energi baru utama pertama yang dirampungkan oleh State Power Investment Corporation di Liaoning selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) China.
Perusahaan itu berencana membangun lebih banyak basis energi baru di Liaoning dan Mongolia Dalam, serta meningkatkan kapasitas terpasang energi bersih menjadi 6 juta kilowatt sebelum akhir periode Rencana Lima Tahun ke-14. (Ant)