Jakarta – Marketplace non-fungible token (NFT) Paspath membantu para seniman tradisional, khususnya di Bali untuk mempromosikan karya mereka ke tingkat global melalui platform yang dimilikinya.
Manajemen Paspath menyampaikan, kehadiran aset digital atau NFT dapat menciptakan jalan baru bagi para seniman untuk mengekspresikan visi artistik yang dimiliki. Selain itu, para seniman tradisional juga bisa menyajikan karyanya dengan gaya baru melalui NFT untuk meningkatkan visibilitas dari tingkat global.
“Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan seniman lokal Bali, dan kami percaya kami dapat menawarkannya nilai yang luar biasa bagi komunitas seni tradisional,” tulis manajemen dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Platform asal Tanah Air yang resmi diluncurkan pada 31 Desember lalu itu memaparkan beberapa aspek proposisi nilai kepada para seniman. Pertama, sebagai platform yang beragam dengan daya tarik global yang kuat, Paspath dapat memfasilitasi ekspor karya seni ke seluruh dunia.
Paspath juga menerima pembayaran dengan mata uang rupiah, sehingga dapat menjamin harga yang relatif stabil dan pengalaman yang lebih mudah dalam hal penggunaan bagi masyarakat.
Paspath juga sudah mendukung berbagai blockchain, termasuk blockchain Ethereum, BNB, dan lainnya, sehingga mampu mengurangi hambatan transaksi.
Platform Paspath didukung oleh tim yang berpengalaman di dunia blockchain dan memiliki rekam jejak yang kuat di ruang NFT. Perusahaan juga sudah menjalin kemitraan dengan pemain industri terkenal dari seluruh dunia.
Dalam gelaran lokakarya di Museum Blanco, Bali, pada akhir Desember lalu, Paspath berhasil mendapatkan respons positif dari kalangan seniman. Hal itu terlihat dari adanya beberapa kontrak yang dilakukan oleh para peserta untuk bergabung menjadi mitra perusahaan. Lokakarya tersebut merupakan langkah awal perusahaan untuk mempromosikan Web3 di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami adalah tim global dengan pengalaman yang kaya di Web3, dan kami sangat percaya pada potensi besar Asia Tenggara untuk menjadi pemimpin di dunia Web3 dan NFT,” tulis Manajemen Paspath.
Paspath berniat untuk memberikan peluang baru bagi para kreator, dan membuat dunia Web3 lebih mudah diakses oleh konsumen. Dengan begitu, perusahaan bisa mendukung perkembangan Web 3 di Asia Tenggara dan menghasilkan nilai yang lebih besar bagi industri.
Untuk mendorong adopsi lebih lanjut, perusahaan sudah memiliki beberapa rencana kegiatan dalam rangkaian peluncuran NFT, termasuk diantaranya acara lokakarya yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat.
Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya Paspath untuk menggandeng lebih banyak tokoh budaya dan juga organisasi dalam mempromosikan pasar NFT Indonesia sekaligus mengenalkan budaya Indonesia ke dunia.
Dalam tahap awal, Paspath akan merilis koleksi NFT yang dikembangkan oleh aktor dan sutradara Indonesia, Jeremy Thomas. Selain itu, perusahaan juga akan akan bekerja sama dengan komunitas NFT Indonesia Metarupa, untuk mengembangkan IP lain untuk platform ini.
Melanjutkan kesuksesan acara di Museum Blanco, Paspath juga berencana mengadakan lokakarya dengan Galeri Superlatif, galeri NFT fisik, serta Metarupa. (Ant)