Manado – Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Andry Prasmuko mengatakan pihaknya memperkirakan ekonomi Sulut akan tumbuh lebih kuat.
“Ke depan, pertumbuhan ekonomi diprakirakan tetap kuat didorong oleh perbaikan permintaan domestik sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas,” kata Andry, di Manado, Rabu.
Namun demikian, katanya lagi, peningkatan risiko inflasi dan penurunan global economic growth sebagai dampak ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina berpotensi menahan percepatan pemulihan kinerja perekonomian Sulut.
Dia mengatakan, peningkatan ekonomi itu terjadi di tengah pengendalian kasus COVID-19 dan progres vaksinasi yang semakin baik.
Oleh karena itu, katanya, menjaga mobilitas masyarakat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dalam new normal, adalah kunci dalam mempercepat pemulihan perekonomian daerah.
Konsumsi pemerintah yang masih berperan penting dalam perekonomian daerah, katanya pula, diharapkan dapat dipercepat realisasinya terutama dari sisi belanja modal.
Hal ini penting, kata dia, mengingat efek multiplier konsumsi pemerintah pada perekonomian.
Selain itu, katanya lagi, percepatan adaptasi pada ekonomi digital perlu ditingkatkan untuk tetap menjaga momentum pemulihan perekonomian, meski masih dibayangi risiko pandemi.
Untuk itu, kata dia, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah dan bekerja sama dalam upaya mengatasi inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat.
Kemudian, mendukung inklusi keuangan melalui pengembangan UMKM, dan pemberdayaan masyarakat miskin, serta berbagai program digitalisasi ekonomi yang memungkinkan masyarakat dapat beradaptasi dengan perkembangan modern. (Ant)