Makassar (Kemenag) – Plt Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah M Sidik Sisdiyanto menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk meneguhkan visi Indonesia Emas, utamanya pada aspek pendidikan. Ada empat program prioritas yang ditetapkan, salah satunya berkenaan dengan peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga pendidikan.
Pesan ini ditegaskan pria yang akrab disapa Sidik ini saat memberikan sambutan pada Yudisium 408 mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makasar, Selasa (16/1/2024). Hadir, Rektor UIN Alauddin Makassar beserta para Wakil Rektor dan Dekan, Kabid Pendidikan Agama Islam dan Kabid Pendidikan Madrasah Kawil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, Sejumlah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Kemenag Makassar dan Kab. Gowa, serta para Kasi Kemenag Kab Kota Wilayah Sulawesi Selatan.
“Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, terus berkomitmen untuk meneguhkan visi Indonesia Emas. Beberapa program prioritas (4K) yang meliputi Peningkatan Kompetensi, Kualifikasi, Karir, dan Kesejahteraan terus dilakukan dari tahun ke tahun melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah,” tegas Sidik.
Peningatan Kompetensi, lanjut Sidik, difokuskan pada peningkatan Profesionalitas dan mutu Guru dan Tenaga Kependidikan. Program yang disiapkan antara lain PPG Dalam Jabaran dan Pra Jabatan, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Moderasi Beragama, dan Penguatan Literasi Digital.
Peningkatan Kualifikasi difokuskan pada pemberian Beasiswa dalam negeri dan luar negeri, dari jenjang S1, S2 sampai S3. Ditjen Pendidikan Islam juga menyiapkan bantuan Biaya Penyelesaian Pendidikan dalam negeri untuk S2 dan S3. Peningkatan Karir, difokuskan pada kenaikan pangkat Guru dan Tenaga Kependidikan sehingga secara karier dapat berjalan tepat waktu.
“Peningkatan Kesejahteraan, difokuskan pada kesejahteraan GTK dengan memastikan Tunjangan Profesi Guru (TPG), Insentif Guru, Tunjangan Khusus dapat terbayarkan secara akuntabel, tepat waktu, tepat sasaran dan tepat jumlah,” sebutnya.
Bersamaan dengan empat program prioritas tersebut, Sidik berpesan agar seluruh guru dan tenaga kependidikan madrasah bisa menjadi insan pembelajar. Mereka harus terus mengupdate keilmuannya dan mengembangkan pengetahuan teoritis, praktis, dan fungsional bagi peserta didik. “Jangan lupa tingkatkan kemampuan dalam memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dan terus menghadirkan pembelajaran inovatif guna menumbuhkembangkan kreativitas, potensi, dan fitrah peserta didik,” pesan Sidik.
“Guru juga bertanggungjawab dalam meningkatkan kualitas akhlak dan kepribadian, dalam rangka mewariskan nilai-nilai insani dan nilai-nilai Ilahi kepada peserta didik,” lanjutnya.
Sebanyak 408 Mahasiswa Prodi PPG UIN Alauddin Makassar yang mengikuti Yudisium tersebar pada delapan bidang studi, yaitu: Akidah Akhlak (14), Fikih (41), Qur’an Hadist (11), Bahasa Arab (3), Sejarah Kebudayaan Islam (31), Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah (28), Guru Kelas Raudhatul Athfal (24), dan Pendidikan Agama Islam (256).
“Selamat dan Sukses kepada seluruh guru madrasah yang dikukuhkan dan ditetapkan menjadi Guru Profesional. Semoga bisa semakin memotivasi diri untuk terus beradaptasi dengan segala bentuk transformasi pendidikan,” harap Sidik.
“Terima kasih kepada seluruh civitas akademika UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan pembelajaran dan pengalaman sehingga mampu mengantarkan para guru madrasah memperoleh gelar (Gr) sebagai guru professional,” tutupnya. (Rls)